Assalamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh
pada kesempatan ini redaksi ingin berbagi materi khutbah jum'at yang bersumber dari suara Muhammadiyah
seperti biasa pada postingan ini hanya berisi sebagian
bagi yang ingin mencetaknya atau mengeprint sudah kami sediakan link dibawah ini untuk mendownloadnya... insya Allah tinggal di cetak
jenis file ada dua yaitu 1 pdf dan satu lagi docx.
ukuran kertasnya : F4
untuk ukuran font : 16
terimakasih sudah mampir semoga membantu.
Baca Juga : KHUTBAH JUM'AT "MEMOHON AMPUNAN".DOCX (TINGGAL CETAK)
Baca Juga : KHUTBAH JUM'AT BUKTI KEIMANAN.DOC
KHUTBAH JUM’AT
Moderasi dalam Islam
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى اَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ
الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَا بِاللهِ شَهِيْدًا.
اَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ
مُحَمَدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَاِركْ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ : فَيَا
عِبَادَاللهُ اُوصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَاالله اِتَّقُواللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلَا تَمُوتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَقَالَ تَعَالَى: وَكَذَالِكَ
جَعَلْنَاكُمْ اُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُ شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ
الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا
Hadirin Jama’ah Jum’ah
Rahimakumullah
Dalam kesempatan khutbah jum’at ini marilah kita panjatkan puji
syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya yang telah
dilimpahkan kepada kita sehingga kita dapat melaksanakan shalat jum’ah ini.
Sebagai wujud rasa syukur itu marilah kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa
kita kepada Allah SWT, dengan taqwa yang sebenar-benarnya taqwa, agar kita
mampu mewujudkan diri sebagai hamba yang terpilih oleh Allah sebagai hamba yang
mulia di Sisi-Nya.
Firman Allah.
وy7Ï9ºxx.ur öNä3»oYù=yèy_ Zp¨Bé&
$VÜyur
(#qçRqà6tGÏj9
uä!#ypkà n?tã Ĩ$¨Y9$#
tbqä3tur
ãAqߧ9$# öNä3øn=tæ
#YÎgx© 3 $tBur $oYù=yèy_ s's#ö7É)ø9$#
ÓÉL©9$#
|MZä.
!$pkön=tæ wÎ)
zNn=÷èuZÏ9 `tB ßìÎ6®Kt
tAqߧ9$# `£JÏB Ü=Î=s)Zt 4n?tã
Ïmøt7É)tã 4 bÎ)ur ôMtR%x. ¸ouÎ7s3s9 wÎ)
n?tã
tûïÏ%©!$#
yyd
ª!$# 3 $tBur tb%x. ª!$#
yìÅÒãÏ9
öNä3oY»yJÎ) 4 cÎ)
©!$# Ĩ$¨Y9$$Î/
Ô$râäts9
ÒOÏm§
ÇÊÍÌÈ
“Dan demikian (pula) Kami telah
menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi
saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas
(perbuatan) kamu (QS. Al Baqarah : 143)”
Kata al wasath dalam bahasa Arab
bisa bermakna keadilan, kebaikan dan pertengahan antara dua ujung. Walaupun ayat tersebut
terkesan berbicara dalam konteks kehidupan di akherat kelak tetapi banyak para
ulama seperti Ibnu Jarir, Yusuf Qardhawi, Quraish Shihab dan beberapa ulama
kontemporer saat lain, memberi makna umatan wasathan adalah umat
yang adil, baik, tengahan dan seimbang atau moderat dalam konteks kehidupan di
dunia sekarang ini. Mengingat adanya beberapa ayat Al Qur’aan dan sabda Nabi
Muhammad SAW yang mendorong kepada kita untuk bersikap adil dan moderat dalam
konteks kehidupan di dunia ini seperti; Janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap
suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil (QS. Al
Maidah; 8).
baca juga : KHUTBAH JUM'AT BAGI SEORANG MUSLIM
baca juga : KHUTBAH JUM'AT : ZUHUD CEGAH EKSPLOITASI ALAM.DOCX (TINGGAL CETAK)
Hadirin jama’ah Jum’ah
rahimakumullah
Dengan pilihan jalan tengah atau moderat ini diharapkan kita
akan mampu menampilkan diri sebagai seorang muslim yang wajar. Tidak ekstrim
dan tidak berlebihan (ghuluw) dalam
mengaktualisasikan dan melaksanakan praktik-praktik ajaran Islam dalam
kehidupan sosial kita sehari-hari.
Firman Allah:
Æ÷tGö/$#ur !$yJÏù 9t?#uä ª!$# u#¤$!$# notÅzFy$# ( wur [Ys? y7t7ÅÁtR ÆÏB $u÷R9$# ( `Å¡ômr&ur !$yJ2 z`|¡ômr& ª!$# øs9Î) ( wur Æ÷ö7s? y$|¡xÿø9$# Îû ÇÚöF{$# ( ¨bÎ) ©!$# w =Ïtä tûïÏÅ¡øÿßJø9$# ÇÐÐÈ
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan. (Al Qashash : 77)”
Dengan Ayat ini Islam benar-benar mengajarkan kepada kita
tentang bagaimana seharusnya kita bersikap dalam menghadapi dua faham yang
sangat ekstrim. Antara faham materialisme (serba materi) dan faham
spiritualisme (serba ukhrawi). Yaitu seraya menempuh jalan tengah (moderat)
dengan berusaha meraih kemulyaan hidup di negeri akherat namun tetap harus
berusaha untuk mendapatkan kemulyaan hidup di dunia. Tanpa menempuh jalan ini
kita pasti akan mengalami kehidupan yang tidak wajar sehingga bisa menimbulkan
kesulitan dan kesengsaraan baik secera pribadi, keluarga maupun orang lain.
Maka tidak ada jalan lain selain kita harus berbaur dan menyatu
dengan sesama umat manusia dalam bentuk kerja sama, tolong menolong, saling
menghormati, saling menyayangi dan saling bertoleransi antar sesama umat
manusia. Karena tidak ada seorangpun yang bisa hidup dengan baik dan muliya
tanpa bantuan dan kerja sama dengan orang lain.
Hadirin Jama’ah Jum’ah
Rahmakumullah.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Islam sebagai agama yang
membawa rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin) tidak
hanya menyuruh untuk dapat membina hubungan yang baik dengan sesama umat Islam
saja. Tetapi juga membina hubungan baik dengan sesama umat manusia pada umumnya
walaupun berbeda keyakinan dan agamanya.
Namun menghormati dan bertoleransi perbedaan keyakinan dan agama
bukan berarti kita mengakui kebenaran agama dan keyakinan mereka, walaupun kita
juga harus mengakui keberadaan agama dan keyakinan mereka dalam realita
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Sikap toleransi juga bukan berarti kita mengkompromikan beberapa
ajaran agama yang berbeda menjadi ajaran bersama atau singkretisme dalam
praktek ritual keagamaan dan keyakinan bersama. Tentu hal ini sangat tidak
dibenarkan dengan dalih dan alasan apapun. Bahkan secara tegas praktek
toleransi seperti ini harus kita tolak karena telah melenceng dari
prinsip-prinsip toleransi itu sendiri.
Firman Allah.
لَكُمۡ دِينُكُمۡ وَلِيَ دِينِ
“Untukmu agamamu, dan
untukkulah, agamaku.(QS. Al Kaafiruun : 1-6)”
Dengan pemahaman dan sikap moderasi yang dapat kita
demonstrasikan sebagai seorang muslim ditengah-tengah kehidupan sosial
kemasyarakatan itu, maka berarti kita telah mampu mengaktualisasikan dan
menampilkan diri kita sebagai seorang muslim moderat. Yaitu membawa kedamaian,
pencerahan dan rahmat bagi alam semesta atau rahmatan lil’alamin.
بَارَكَ الله ُلِى وَلَكُمْ فِي اْلقُرْاَنِ اْلعَظِيمِ
وَنَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِاْلحَكِيْمِ
وَتَقَبَّلَ الله ُمِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَهُ هُوَالسَّمِيْعُ
اْلعَلِيْمِ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَنَا وَاِيَّكُمْ عِبَادِهِ
الْمُتَّقِيْنَ وَاَدَّبَنَا بِالْقُرْاَنِ الْكَرِيْمِ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ الَهَ
اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُولُهُ. َاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ
وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ : فَيَا اَيُّهَا النَّا سُ اتَّقُوا اللهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَقَالَ
تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَمَلاَءِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِي يَااَيُّهَا
الَّذِيْنَ اَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا,
Demikian khutbah jum’at yang dapat kami sampaikan mudah-mudahan
menambah wawasan keislaman dan keimanan kita kepada Allah serta kita
benar-benar mampu mengaktualisasikan diri kita sebagai seorang muslim dengan
sikap dan perbuatan yang selalu berbuat baik yang diridhai oleh Allah SWT,
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepada kita dan berupaya untuk menghindari
dari perbuatan dan prilaku kerusakan di muka bumi ini, Amin.
اَللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَا بِهِ اَجْمَعِيْنَ,
وَارْضَى عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُوءْمِنِيْنَ وَالْمُوءْمِنَاتِ
اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ ِانَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدَّعْوَاتِ. رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ ِاذْهَدَيْتَنَا وَهَبْ
لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ِانَّكَ اَنْتَ الْوَهَّاب. رَبِّى
اغْفِرْلِى وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيْرًا.
رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَ خِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا
عَذَابَ النَّارِ.سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبّى اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون
وَالسَّلاَمُ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Jindar Wahyudi, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab. Boyolali Alumni
Pondok Hajjah Nuriyah Shabran UMS 1990
2. KHUTBAH JUM'AT MODERASI DALAM ISLAM.PDF
Comments
Post a Comment