Assalamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh
pada kesempatan ini redaksi ingin berbagi materi khutbah jum'at yang bersumber dari suara Muhammadiyah
seperti biasa pada postingan ini hanya berisi sebagian
bagi yang ingin mencetaknya atau mengeprint sudah kami sediakan link dibawah ini untuk mendownloadnya... insya Allah tinggal di cetak
jenis file ada dua yaitu 1 pdf dan satu lagi docx.
ukuran kertasnya : F4
untuk ukuran font : 16
terimakasih sudah mampir semoga membantu.
Baca Juga : KHUTBAH JUM'AT "MEMOHON AMPUNAN".DOCX (TINGGAL CETAK)
Baca Juga : KHUTBAH JUM'AT BUKTI KEIMANAN.DOC
Waktu Bagi Seorang Muslim
Khutbah pertama
إنّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ
لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه .
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ
بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ
بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ
كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ
إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Jamaah Jum’ah Rahimakumullah,
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita
waktu yang penuh dengan keberkahan, keselamatan, kebahagiaan, keamanan, dan
kesehatan yang paripurna, yang tidak ada rasa sakit yang datang setelahnya.
Bahwa pada dasaarnya setiap orang telah diberikan modal berupa waktu yang sama
oleh Allah, yakni sehari selama 24 jam.
Modal yang sama tersebut, belum tentu sama
dalam penggunaannya. Sebagai contoh, pada jam yang sama masih ada yang duduk di
depan televisi, menghadap layar android di rumah, bersendau gurau di jalan,
sibuk jual beli di pasar, bekerja di sawah dan ladang. Namun di tempat yang
lain mereka yang di ladang bergegas bersih diri begitu bedug dipukul, mereka
yang di rumah bersegera wudhu dan berangkat menghadiri shalat Jumat begitu
adzan berkumandang, bahkan banyak dari mereka yang lebih dahulu datang sebelum
khatib naik mimbar, mengisi waktu tersebut dengan shalat, dzikir, dan tilawah
Alquran.
Orang yang datang ke masjid dalam rangka
memenuhi panggilan Allah untuk beribadah, maka setiap derap langkah satu
kakinya akan meninggikan derajat, sementara langkah kaki lainnya akan menghapus
dosa. Sebagaimana hadis berikut:
مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ، ثُمَّ مَشَى
إِلَى بَيْتٍ منْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ ،
كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً ، وَالْأُخْرَى
تَرْفَعُ دَرَجَةً
“Barangsiapa bersuci di rumahnya, kemudian berjalan ke
salah satu rumah Allah (masjid) untuk melaksanakan kewajiban yang Allah
tetapkan, maka kedua langkahnya, yang satu menghapus kesalahan dan satunya lagi
meninggikan derajat.” (HR. Muslim)
Sekali lagi, waktu yang sama tetapi isi berbeda.
Jamaah Jum’ah Rahimakumullah,
Rasulullah juga pernah menyampaikan bahwa ada
dua nikmat yang sering diabaikan oleh manusia, yakni pertama ialah
nikmat waktu luang, dan kedua yaitu nikmat sehat.
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ
النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Dua
nikmat, kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya,
yaitu (nikmat) kesehatan dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari)
Bagi mereka yang mau mensyukuri nikmat waktu, sudah
barang tentu modal waktu yang Allah berikan akan dimanfaatkan dan diisi dengan
padat, dengan hal-hal yang bermanfaat. Sebaliknya bagi yang kufur dengan nikmat
waktu, boleh jadi modalnya itu terbuang sia-sia, banyak kegiatan yang tidak
menghasilkan manfaat di dalamnya. Namun justru na’udzubillah menjerumuskan
diri pada kemaksiatan dan kebatilan. Sebagaimana kata bijak yang mengatakan
bahwa, jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti
akan disibukkan dengan hal-hal yang batil.
Jamaah Jum’ah
Rahimakumullah,
Dalam Alquran terdapat pesan yang sangat penting untuk
menggugah dan mengingatkan diri akan anugerah yang Allah berikan berupa waktu
itu. Dalam pandangan seorang muslim, waktu dikenal dengan empat istilah.
Pertama ialah ad-Dahr,
sebagaimana dalam QS. Al-Insan ayat pertama,
هَلْ أَتَىٰ عَلَى ٱلْإِنسَٰنِ حِينٌ مِّنَ
ٱلدَّهْرِ لَمْ يَكُن شَيْـًٔا مَّذْكُورًا
“Bukankah
telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum
merupakan sesuatu yang dapat disebut?”. Ad-Dahr adalah
waktu sebelum keberadaan seseorang. Maka terhadap ad-Dahr, seorang tidak
mempunyai konsekuensi. Seorang tidak akan diminta pertanggung jawaban sebelum
ia ada atau lahir di alam dunia.
Kedua ialah ‘Ajal,
sebagaimana dalam QS. Al-A’raf: 34,
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ
فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ
وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
“Tiap-tiap
umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak
dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula)
memajukannya.”. ‘Ajal artinya batas keberadaan sesuatu. Itu mengapa orang
yang meninggal sering disebut telah sampai pada ‘ajalnya, yakni telah sampai
pada batas hidupnya di dunia.
Ketiga ialahal-Waqt, sebagaimana potongan ayat dalam QS.
An-Nisa: 103,
إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ كَانَتْ عَلَى
ٱلْمُؤْمِنِينَ كِتَٰبًا مَّوْقُوتًا…
“…Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan
waktunya atas orang-orang yang beriman”. Al-Waqt adalah batas dari berakhirnya suatu pekerjaan,
seperti adanya batas-batas waktu dalam shalat. Istilah ini yang kemudian
diadopsi oleh bahasa Indonesia, al-waqt menjadi waktu.
Keempat ialah al-‘Ashr, sebagaimana dalam QS. Al-‘Ashr:
1-3,
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي
خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا
بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3(
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam
kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan
nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya
menetapi kesabaran”. Allah peringatkan hambanya dengan al-‘Ashr.
Jamaah Jum’ah
Rahimakumullah,
Harta yang hilang bisa dicari lagi. Namun waktu yang
hilang tidak pernah bisa akan kembali lagi. Manusia yang berada dalam kerugian
sebagaimana dalam QS. Al-‘Ashr, para ulama memilki beberapa penafsiran. Ada
yang mengatakan bahwa manusia di sini ialah semua orang. Ulama lainnya
berpendapat bahwa manusia di sini bermakna mereka yang sudah baligh. Sebab,
sebelum akil baligh semua amalan yang ia lakukan belum dihisab atau belum
mukallaf.
Kata خُسْرٍ –khusrin’- dalam kaidah bahasa Arab disebut dengan
istilah isim nakiroh atau kata benda yang memiliki makna
keanekaragaman. Sehingga maknanya menjadi manusia itu akan berada dalam
keanekaragaman kerugian, kecuali mereka yang beriman. Iman merupakan keyakinan
penuh dalam hati, ikrar dengan lisan, dan pengamalan dalam amal perbuatan.
Beriman kepada Allah, para Malaikat-Nya, para Nabi dan Rasul-Nya, kitab-kitab
suci-Nya, hari Akhir, dan Qadha-Qadhar-Nya.
Iman akan tumbuh subur dengan ilmu. Sehingga apabila kita
ingin agar memiliki keimanan yang kuat, maka carilah ilmu sebanyak-banyaknya
untuk menyuburkan iman tersebut. Teruslah belajar, tanpa terbatasi oleh waktu,
tempat, dan keadaan.
Namun hanya mengandalkan iman saja, orang masih merugi.
Sehingga ayatnya dilanjutkan dengan wa ‘amilū aș-șālihāt. Amal
itu adalah apa yang dihasilkan oleh pikiran, hati dan perbuatan. Bukan hanya
perbuatan saja, bahkan pikiran, gagasan kita juga tergolong amal, serta gerakan
hati pun termasuk amal. ‘Amilū aș-șālihāt maknanya bukan
sembarang amal, akan tetapi amal yang shalih, amal yang membawa pada kebaikan
baik untuk diri maupun makhluk Allah yang lain.
Kerugian seolah tidak berhenti, hingga menyempurnakannya
dengan watawā śaubil haq- watawā śaubi al-șabr. Saling nasehat
menasehati dalam soal yang haq. Haq itu makna asalnya yang kokoh, adapun yang
kokoh itu ialah nilai-nilai agama. Di mana nilai-nilai agama ini akan selalu
tegak dan kokoh kapan dan di manapun. Kemudian menjadikan paripurna sampai
saling bernasihat untuk senantiasa berlaku sabar.
Baca Juga SOAL UTS BAHASA ARAB KELAS 8 SEMESTER GANJIL
Baca Juga SOAL UTS BAHASA ARAB KELAS 9 SEMESTER GANJIL
Khutbah kedua
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَنَا وَاِيَّكُمْ
عِبَادِهِ الْمُتَّقِيْنَ وَاَدَّبَنَا بِالْقُرْاَنِ الْكَرِيْمِ. اَشْهَدُ اَنْ
لاَ الَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. َاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى
اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ : فَيَا اَيُّهَا النَّا سُ
اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.
وَقَالَ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَمَلاَءِكَتَهُ
يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِي يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا, اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَا بِهِ اَجْمَعِيْنَ, اَللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُوءْمِنِيْنَ وَالْمُوءْمِنَاتِ
اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ ِانَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدَّعْوَاتِ. رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ ِاذْهَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا
مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ِانَّكَ اَنْتَ الْوَهَّاب. رَبَّنَا اَتِنَا فِى
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَ خِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ.سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبّى اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون وَالسَّلاَمُ عَلَى
الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
LINK DOWNLOADNYA :
KHUTBAH JUM'AT WAKTU BAGI SEORANG MUSLIM.DOCX
KHUTBAH JUM'AT WAKTU BAGI SEORANG MUSLIM.PDF
Comments
Post a Comment