CERPEN "KEHILANGAN"



KEHILANGAN SESEORANG

Pagi hari embun masih menetes. Sekolah sepi, pintu gerbangpun belum terbuka. Aku sudah berada di depan sekolah. Penjaga sekolahpun membuka gerbang. Aku masuk ke sekolah. Tidak lama kemudian Adip dan Alfian datang menghampiriku untuk menuju ke kelas. Sampai di kelas aku menaruh tas. Adip dan Alfian menghampiriku dan duduk di sampingku. Aku merasa kaget, ternyata mereka mau menanyakan tugas yang diberikan oleh Bapak guru. Tidak lama Puput dan Lulu datang ke kelas lima menit sebelum bel berbunyi. Lulu menaruh tas disampingku, karena Lulu adalah temang sebangku.   Belpun berbunyi tanda masuk, tetapi bangku dibelakangku masih kosong, yaitu Putri. Jam pertama dimulai yaitu matematika. Bu Indri pun masuk ke kelas, lima belas menit setelah bu Indri memulai pelajaran, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. Bu Indri membukanya dan ternyata Putri, “Ayo Masuk” Bu Indri memerintahkan Putri untuk masuk. “Iya Bu” Jawab Putri. Dua jam pelajaran berlalu dan bel istirahatpun berbunyi, Bu Indri keluar dari kelasku, semua siswa termasuk aku, Puput, Lulu dan Putri pun pergi ke kantin untuk membeli makanan. Adip dan Alfian mengikuti kami berempat “Kalian koh ngikutin kita si?” tanya puput. “Sapa juga yang ngikutin kalian, kita juga mau ke kantin”  Jawab Adip. “Udah-udah kita sama-sama ke kantin.” Jawab aku. Akhirnya sampai di kantin, kami memesan makanan dan minuman, kami bercanda ria di kantin.
Bel masuk berbunyi, kami pun beranjak dari kantin untuk menuju ke kelas, ketika kami sedang berjalan menuju ke kelas, tiba-tiba Adip menarik tanganku, teman-temanku menertawakanku karena kata teman-teman Adip menyukaiku. Aku tersipu malu “Adip lepas tanganku”, kataku. “Kenapa si, ayo kita ke kelas bareng” Jawab Adip. Aku merasa malu kepada teman-teman. Tak lama kemudian bel pulang berbunyi. Kami segera mengendong tas untuk pulang. Siang itu untuk berjalan pulang rasanya gak kuat deh. “Panas banget” kata Puput. “Iya betul” Jawab Putri. Dari tempat parkir terlihat Alfian dan Adip mengendarai motornya. Alfian dan Adip menghampiri motornya Alfian dan Adip menghampiriku dan mengajakku untuk pulang bareng, “Direbutin dua cowo ni” kata Lulu. “Apaan si Lu” Jawab aku “Mau pulang gak?” Tanya Adip. “Ikut aku aja ayo!!!” kata Adip. “Iyalah mau pulang masa mau nginep.” Jawabku . “Ikut aku aja ayo!!” Tanya Alfian, tiba-tiba Putri datang dan berkata “Pulang sama aku aja ayo jangan ngurusin mereka berdua.”. “Iya bener tuh, ayo pulang” Jawabku. Akhirnya aku sama Putri.
Aku sampai di rumah, lima menit setelah aku masuk rumah ada suara yang memanggil namaku dari luar. Aku lihat jendela, ternyata Lulu dan Puput, aku menghampiri mereka dan mempersilahkan masuk “Kalian mau apa kesini? Belum ganti baju pula?” tanyaku. “Kita kesini mau ngajak kamu pergi ke taman kota”. Jawab Lulu. “Mau apa kesana, kalian belum ganti baju lagi?” tanyaku lagi. Akhirnya aku ikut mereka ke taman kota,
Kita sampai di taman kota, dan disana sudah ada Adip dan Putri. Kami bercakap-cakap tentang masalah pelajaran. Tidak lama kemudian Alfian datang dan ikut gabung. Alfian duduk disampingku, dan tiba-tiba dia mengajak aku untuk memisahkan diri dari mereka. Dia mengatakan bahwa menyukaiku. Aku hanya terdiam karena aku tahu bahwa Putri suka sama Alfian, aku langsung pergi dan bergabung sama teman-teman yang telah menungguku.
Jam telah menunjukkan pukul 17.00 WIB, kamipun beranjak pulang, putrid terlebih dahulu pergi karena marah denganku. Hari terus berlalu, Putri tetap marah padaku. Kamipun bermusuhan. Akhirnya aku memutuskan untuk tidak memilih Alfian ataupun Adip demi persahabatan agar tidak hancur. Kami bersahabat walaupun kami tidak memiliki pacar, kehilangan orang yang dicintai tidak masalah daripada kehilangan sahabat, karena sahabat akan selalu ada untukku.
Sumber : Resthina Dewi Anjani

Comments