6 CERITA HIKAYAT TINGGAL DICETAK
oke selamat datang di ndesablogspot.com
pada kesempatan ini kami sajikan tugas anak sekolah
yang isinya tentang cerita hikayat singkat
ada 6... dan isinya hanya sebagian pada blog ini...
selengkapnya pada file.doc dibawah sendiri
Hikayat Malim
Deman
Pada
zaman dahulu, hiduplah seorang pemuda yatim piatu bernama Malim Deman. Untuk
bertahan hidup, dia bekerja di ladang milik pamannya yang terletak di pinggir
hutan. Tak jauh dari situ, ada sebuah rumah yang dihuni oleh seorang janda tua
bernama Mandeh Rubiah.
Mandeh
Rubiah adalah wanita yang baik hati dan akrab dengan Malim. Dia sering
mengirimi pemuda itu makanan saat menjaga ladangnya pada malam hari. Bahkan,
dia sudah dianggap anak sendiri oleh janda itu.
....................................................... DAN SELANJUTNYA
Hikayat Hang
Tuah
Alkisah, pasangan Hang
Mahmud dan Dang Merdu mempunyai seorang anak laki-laki bernama Hang Tuah.
Keluarga tersebut tinggal di sebuah desa bernama Sungai Duyung. Di daerah itu,
semua orang tahu bahwa Raja Bintan yang memimpin wilayah tersebut terkenal baik
dan disegani oleh rakyatnya.
.................................................................. dan selanjutnya....
Hikayat Bayan
yang Budiman
Pada zaman
dahulu kala, di Kerajaan Azam hiduplah seorang saudagar kaya yang sudah
berkeluarga bernama Khojan Mubarok. Kebahagiaan keluarga itu kurang lengkap
karena belum juga dikaruniai momongan. Meskipun begitu, sang saudagar kaya
tidak putus asa dan tak lelah memanjatkan doa agar harapannya segera terkabul.
Penantian yang
panjang itu pun berakhir, sang istri akhirnya mengandung lalu melahirkan
seorang bayi laki-laki yang diberi nama Khojan Maimun. Maimun tumbuh menjadi
seorang anak yang baik hati dan saleh. Saat usianya menginjak 15 tahun, sang
pemuda dinikahkan dengan Bibi Zainab, anak dari seorang saudagar kaya.
.............................................................................. dan selanjutnya
Hikayat Abu
Nawas Dan Rumah Yang Sempit
Pada suatu hari, ada seorang
laki-laki datang ke rumah Abu Nawas. Lelaki itu hendak
mengeluh kepadanya mengenai masalah yang sedang dihadapinya. Dia sedih karena
rumahnya terasa sempit ditinggali banyak orang.
“Abu Nawas, aku memiliki seorang istri dan
delapan anak, tapi rumahku begitu sempit. Setiap hari, mereka mengeluh dan
merasa tak nyaman tinggal di rumah. Kami ingin pindah dari rumah tersebut, tapi
tidak mempunyai uang. Tolonglah katakan padaku apa yang harus kulakukan,” kata
lelaki itu.
.............................................................................. dan selanjutnya
Hikayat Abu Nawas – Ibu Sejati
Kisah ini
mirip dengan kejadian pada masa Nabi Sulaiman ketika masih muda.
Entah sudah
berapa hari kasus seorang bayi yang diakui oleh dua orang ibu yang sama-sama
ingin memiliki anak. Hakim rupanya mengalami kesulitan memutuskan dan
menentukan perempuan yang mana sebenarnya yang menjadi ibu bayi itu.
Karena kasus
berlarut-larut, maka terpaksa hakim menghadap Baginda Raja untuk minta bantuan.
Baginda pun turun tangan. Baginda memakai taktik rayuan. Baginda berpendapat
mungkin dengan cara-cara yang amat halus salah satu, wanita itu ada yang mau
mengalah. Tetapi kebijaksanaan Baginda Raja Harun Al Rasyid justru membuat kedua
perempuan makin mati-matian saling mengaku bahwa bayi itu adalah anaknya.
Baginda berputus asa.
Mengingat tak
ada cara-cara lain lagi yang bisa diterapkan Baginda memanggil Abu Nawas. Abu
Nawas hadir menggantikan hakim. Abu Nawas tidak mau menjatuhkan putusan pada
hari itu melainkan menunda sampai hari berikutnya. Semua yang hadir yakin Abu
Nawas pasti sedang mencari akal seperti yang biasa dilakukan. Padahal penundaan
itu hanya disebabkan algojo tidak ada di tempat.
Keesokan hari
sidang pengadilan diteruskan lagi. Abu Nawas memanggrl algojo dengan pedang di
tangan. Abu Nawas memerintahkan agar bayi itu diletakkan di atas meja.
.............................................................................. dan selanjutnya
file download nya :
Comments
Post a Comment