seperti biasa pada bagian ini hanya berisi sebagian
untuk selengkapnya tinggal kalian download link dibawah ini
font : calibri
Size : 12
Size Paper : F4
terimakasih sudah mampir
MAKALAH POLA DAN
STRATEGI PENANGGULANGAN BENCANA ALAM
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bencana alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan.
Sayangnya kejadian pun terus saja ada. Berbagai usaha tidak jarang dianggap
maksimal tetapi kenyataan sering tidak terelakkan. Masih untung bagi kita yang
mengagungkan Tuhan sehingga segala kehendak-Nya bisa dimengerti, meski itu
berarti derita.
Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam.
Kehilangan dan kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama
datangnya bencana itu. Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan
itu semua bukan masalah yang mudah. Dalam arti mudah difahami dan mudah
diterima oleh mereka yang mengalami. Bayangkan saja harta yang dikumpulkan
sedikit demi sedikit, dipelihara bertahun-tahun lenyap seketika.
B.
Rumusan Masalah
1.
Masalah – masalah dalam makalah ini dirumuskan
sebagai berikut :
2.
Apa devinis bencana alam itu?
3.
Apa saja klasifikasi bencana alam itu?
4.
Apa saja macam – macam bencana alam di sekitar
kita kita dan cara mengatasinya ?
5.
Apa saja dampak yang terjadi akibat bencana alam
itu?
C.
Tujuan
1.
Menjelaskan devinisi bencana alam.
2.
Menjelaskan klasifikasi bencana alam.
3.
Menjelaskan macam – macam bencana alam di sekitar
kita kita dan cara mengatasinya.
4.
Menjelaskan dampak yang terjadi akibat bencana
alam.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Devinisi Bencana Alam
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi
aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi,
tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat
kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam
bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Bencana alam juga dapat diartikan sebagai bencana
yang diakibatkan oleh gejala alam. Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang
sangat alamiah dan biasa terjadi pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam
tersebut melanda manusia (nyawa) dan segala produk budidayanya (kepemilikan,
harta dan benda), kita baru dapat menyebutnya sebagai bencana.
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan
untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini
berhubungan dengan pernyataan: “bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu
dengan ketidakberdayaan”. Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak
akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya
gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah “alam”
juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka
tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada
bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan
individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri
peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat
bahaya tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga
tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada
disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep
ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan
infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani
tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut
rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan
ketetahanan terhadap bencana yang cukup.
B.
Klasifikasi Bencana
alam
Klasifikasi bencana
alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1.
Bencana alam geologis
Bencana alam ini disebabkan oleh gaya-gaya yang
berasal dari dalam bumi (gaya endogen). Yang termasuk dalam bencana alam
geologis adalah gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami.
2.
Bencana alam
klimatologis
Bencana alam klimatologis merupakan bencana alam
yang disebabkan oleh faktor angin dan hujan. Contoh bencana alam klimatologis
adalah banjir, badai, banjir bandang, angin puting beliung, kekeringan, dan
kebakaran alami hutan (bukan oleh manusia).
Gerakan tanah (longsor) termasuk juga bencana
alam, walaupun pemicu utamanya adalah faktor klimatologis (hujan), tetapi
gejala awalnya dimulai dari kondisi geologis (jenis dan karakteristik tanah
serta batuan dan sebagainya).
3.
Bencana alam
ekstra-terestrial
Bencana alam Ekstra-Terestrial adalah bencana alam
yang terjadi di luar angkasa, contoh : hantaman/impact meteor. Bila hantaman
benda-benda langit mengenai permukaan bumi maka akan menimbulkan bencana alam
yang dahsyat bagi penduduk bumi.
Link :
Comments
Post a Comment